Dengarkah kau?  
Pada tetesan embun di kuncup dedaunan?  
Pada titik-titik hujan di balik tirai  
Pada pecahan bulir salju di rerumputan  
Pada gemericik air di muara teratai  
Dengarkah kau?  
Pada gemerisik dedaunan kering di pepohonan  
Pada bisikan angin yang berkejaran di balik lembah  
Pada desiran ilalang di tengah savanna  
Pada kicau burung di tengah telaga  
Dengarkah kau padanya?  
Cerita tentang kegundahan hatiku…  
(Ditulis di Makassar, 20 Muharram 1432 Hijrah atau di penghujung (26) bulan Desember yang basah)     
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar