Jumat, 24 Mei 2013

Dinas Kebudayaan Dan Kepariwisataan Gelar Sosialisasi Pembinaan Ekonomi Kreatif Berbasis Media, Desain, Dan IPTEK.


Gemuruh tawa peserta menggema di ruang meeting Grand Celino Hotel Makassar pada Sabtu, 27 April kemarin. Suasana hangat dan santai ini terjadi ketika bapak  Drs. H. Jufri Rahman, M.Si selaku kepala dinas kebudayaan dan keparawisataan provinsi Sulawesi Selatan memberikan sambutannya pada kegiatan sosialisasi pembinaan ekonomi kreatif berbasis media, desain dan iptek  yang juga menghadirkan dua narasumber yaitu Dr. Muh. Idrus Taba selaku pemerhati ekonomi yang juga merupakan salah seorang dosen ekonomi di salah satu perguruan tinggi negeri di Makassar, serta bapak Adi Santoso sebagai pelaku bisnis media.
Dibuka dengan pembahasan substansi kewirausahaan serta peluang berburu menjadi pegawai negeri sipil (PNS), bapak kepala dinas berhasil mencuri perhatian para peserta untuk membuka kembali mindset untuk menjadi wirausaha-wirausaha baru khususnya di bidang industri kreatif.
Menurut beliau, pemerintah terlambat menyadari bahwa apbn Negara kita ternyata 68% berasal dari indiustri kreatif. Namun terlambat mengetahui lebih baik daripada tidak tahu sama sekali, sehingga kedepannya pemerintah akan lebih memperhatikan sektor industri kreatif melalui sosialisasi dan pembinaan-pembinaan sehingga sektor ini dapat lebih maju dan berkembang  khususnya industry kreatif di provinsi Sulawesi Selatan.
Ditambahkan lagi, industri kreatif saat ini sudah ada namun masih perlu diperbaiki lagi dan masih kalah jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga, untuk menangkap peluang ini tidak cukup dengan hanya menghasilkan sebuah produk yang kreatif saja, namun juga perlu didukung oleh kekuatan media, desain, dan IPTEK. Beliau merasa khawatir apabila masalah ini tidak ditangani secara serius, maka industri kreatif Indonesia akan jauh tertinggal dari negara lain. Oleh karena itu beliau berharap bahwa sosialisasi ini tidak hanya sampai di sini, namun perlu ada tindak lanjut oleh orang-orang muda Makassar yang bekerja sama dengan seluruh lapisan masyarakat serta pemerintah kota Makassar.
Hal serupa juga dikatakan oleh bapak Dr. Muh. Idrus Taba, menurut beliau berbicara tentang pertumbuhan ekonomi sebuah negara memang tidak sesederhana dari yang dibayangkan. Namun, kita dapat belajar dengan mengamati pertumbuhan negara-negara lain. Poin pentingnya, Indonesia adalah Negara yang kaya memiliki sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia yang banyak (SDM). Permasalahan muncul ketika beberapa puluh tahun lalu kita hanya mengandalkan sumber daya alam yang banyak, namun akan habis dan sumber daya manusia yang tidak dari luar biasa. “Kalau itu saja dua (SDA yang akan habis dan SDM yang tidak luar biasa, red) mau di pattoangi, akan kemana kita?? Nah, untuk itu perlu ada pendapatan lain yang menjadi andalan kita yaitu industri kreatif.” Imbuh beliau.
Setali tiga uang, bapak Adi Santoso yang sudah lama melintang di dunia bisnis yang juga merupakan pemilik dari portal Makassar Terkini juga mengatakan hal yang sama. Beliau memberikan penjelasan yang kongkrit betapa berpengaruhnya media, desain serta IPTEK dari sisi marketing sebuah produk khususnya industri kreatif di tengah era globalisasi saat ini, dimana masyraakat tidak terlepas dari ribuan sosial media yang pelan tapi pasti sudah menjadi life style kekinian, serta bahan pencitraan seseorang.
Acara ini kemudian ditutup oleh “pesan ampuh“ dari ketiga pembicara, yang pada intinya mengajak seluruh warga masyarakat khususnya orang-orang muda Makassar untuk segera bertindak dan memajukan industri kreatif Makassar melalui sinergitas tiga kekuatan yaitu media, desain dan IPTEK. Diharapkan dengan besarnya peluang industri kreatif, didukung tiga kekuatan ini mampu mendongkrak laju pertumbuhan dan perkembangan industri kreatif Makassar.
Bagaimana, anda tertarik menjadi pelaku industri kreatif?
Salam, wirausaha…BANGKIT!!!

Minggu, 19 Mei 2013

SPIRIT GKN GOES TO 33 PROVINSI, road to Makassar!



Dinas Koperasi Dan Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Sulawesi Selatan sebagai perpanjangan tangan oleh Dinas Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Pusat, Bekerja sama dengan perguruan tinggi negeri, Universitas Negeri Makassar sukses menggelar acara “Pelatihan Terpadu Kewirausahaan Dan Perkoperasian”. Acara ini merupakan sosialisasi dari SPIRIT GKN GOES TO 33 PROVINSI, yaitu sebuah gerakan kewirausahaan yang diprogramkan oleh pemerintah di bawah manajemen Dinas Koperasi dan UKM Republik Indonesia, dimana seluruh warga negara indonesia berhak mengajukan proposal bisnis untuk mendapatkan dana hibah namun melalui proses seleksi.
 
Sekitar 1000 lebih peserta yang terdiri dari masyarakat umum, pelaku UKM, mahasiswa, dan IKA Jepang memadati gedung Auditorium Amanagappa UNM dalam acara yang berlansung selasa 14 Mei 2013 kemarin, angka ini melebihi target panitia pelaksana yaitu sekitar 1000 orang. Hal ini menunjukkan bahwa antusias warga masyarakat masyarakat terhadap kebijakan pemerintah untuk menciptakan wirausaha-wirausaha baru beberapa tahun terakhir mendapatkan respon positif. 
 
Dihadapan 1000 lebih peserta, Deputi Menteri Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia, Bapak Prakoso BS, mengatakan bahwa Sulawesi Selatan merupakan provinsi yang ke 29 yang disambangi untuk mensosialisasikan gerakan ini, setelah dimulai dari Provinsi Aceh dan 28 provinsi lainnya. Beliau juga menambahkan, agar kesempatan ini tidak disia-siakan oleh warga Sulawesi selatan karena daerah ini sangatlah potensial. 
 
Setidaknya mindset berwirausaha masyarakat Indonesia telah berubah. Jika dahulunya, beberapa orang cenderung malu untuk berwirausaha dan lebih memilih mengejar gelar PNS, karena mindset orang-orang terdahulu kita cenderung kepada wirausaha berarti orang yang gagal dalam pendidikan, tidak sarjana dll. Namun kini, mindset wirausaha adalah jalan menuju kesuksesan, tidak hanya pada diri pribadi tapi juga perekonomian Indonesia. 
 
Perlahan tapi pasti, gerakan kewirausahaan yang dicanangkan oleh pemerintah yang tidak hanya melalui SPIRIT GKN, tapi juga di kampus-kampus melalui beberapa programnya, kemudian pada instansi pemerintah lainnya, seperti Dinas Koperasi, Perindustrian, Peternakan, dll, adalah merupakan langkah awal untuk menciptakan wirausaha-wirausaha baru sebagai pondasi-pondasi yang kuat untuk menjadi bangsa yang lebih besar, yang akan membawa Indonesia lebih maju. 
Salam, WIRAUSAHA...BANGKIT!!!